Wednesday, May 12, 2010

that's so cool

Seandainya aku tak akan pernah boleh melihatmu lagi,apa jadinya?
Apakah masih bisa aku meneteskan air mata, jika sekarang saja sudah begitu banyak waktu yang ku sia-siakan untuk menangis..

Bila aku hidup di kehidupan yang lain & menjalani kehidupan sebagai orang lain,
semuanya tak akan pernah sama seperti ini,
segala kesedihan seperti saat ini aku tak akan mengetahuinya,
dan segala kepedihan yang kurasakan juga tak akan kamu rasakan..

Setiap hari aku mencoba melupakanmu, namun hanya bibirlah yang beraksi, bukan hati.
Setiap hari aku meninggalkanmu,hanya fisik yang bertindak, bukan pikiran,
dalam hati sungguh aku telah merahasiakanmu..
Tak akan pernah melepas, dan menahan perih atas rasa cinta yang begitu menggila..

Aku percaya, seperti banyak org lainnya, cinta mampu membuat bahagia,
tapi bukan cinta yang kita rasakan..
Ketidakmampuan untuk saling memiliki dan membebaskan cinta dari sebuah ikatan,
hanyalah surga yang memberikan hukuman yang begitu menyiksa

Aku hanya mencintaimu, dan itulah fakta yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun & apapun.
Tapi di saat yg bersamaan, cinta yang sama membawa nyeri di batinku..
Dan pada akhirnya, hidup ini hanya ada air mata yg tak pernah sanggup menjelaskan sejuta alasan menetesnya ia..

Seperti ini, menangis, mencoba menelan rasa sakit, apa kah berhasil membuatku melupakan semua rindu yang kamu beri?
Ucapanku membantai semua keberanianku untuk mengatakan semua telah berakhir,
terkadang saat kepahitan menelan kesadaranku, aku seperti orang lain yg berusaha sekuat tenaga -yg ntah masih ku punya atau tidak- untuk menahan keinginan meneriakkan pd semua orang betapa aku masih ingin jd seseorang yang bs mencintaimu dengan terbuka, tidak seperti ini..
Sungguh, itu sangat menakutkan ku..

Jika tidak didunia yang nyata, akankah aku bisa tetap mencintaimu dalam mimpi?
Sehingga tak ada lagi hari-hari seperti sekarang,
yang hanya dihabiskan untuk menangis dan menangis lagi, hingga aku lelah sekali..
sampai ku tertidur, bangun, dan kapanpun, sampai kapanpun tetap seperti itu, tak ada yang berubah dan kamu tetap bukan hakku..

Seperti itulah saat ini aku mencintaimu,
seperti orang yang kehilangan akal,
aku mengucapkan cinta padamu dihadapan udara kosong.
Mungkin dengan itu bisa membantuku untuk sedikit meringankan beban yang ada,
mungkin...
Aku sendiri pun tak bs memastikannya

Satu persatu semua ingatan akan semua yang pernah kita jalani, aku hitung dan aku jabarkan,
hatiku tak bisa beristirahat walau hanya sejenak,
selalu mencoba mencari jawaban dr pertanyaan 'mengapa aku tak bisa membuang jauh2 semua itu?'

Aku,adalah sebuah kesalahan terbesar dari butanya sebuah cinta,
dan di satu tempat, hanya satu tempat, aku terpaku, menatap pada sebuah sinar redup yang menyedihkan, yaitu hatimu..

aku ingin tau, pernahkah kamu memikirkan, sudah seberapa lelah aku menangis..
seberapa pun kerasnya usahaku untuk menjangkaumu, meneriakkan namamu, semuanya tak akan merubah kenyataan bahwa kamu begitu jauh dariku, dan itulah kepahitan yang paling menakutkan..

Bisakah kamu memberitahuku?
Sudah seberapa sering aku mencoba nyaman dengan kebohonganku yang mengatakan 'aku bahagia jika kamu bahagia..'
Klise,dan sebuah ke-klise-an itu lah yg membohongi diriku sendiri..
Pernah kah kamu merasa, bahwa ini sangat berat, seperti aku yg begitu berat menahan semuanya..

Tidak bisa memilikimu, tetapi tidak bisa melupakanmu..
Aku mendapati diriku menggumamkan 'aku merindukanmu' setelah aku meneriakkan 'aku mencintaimu..'

Apapun membodohkanku,
Dengan segala ketidaksempurnaanku,aku mencintaimu..

Kamu hadir dengan cinta lama yg msh kamu jaga, merusak semua pertahananku...
kamu datang, dengan memberiku tantangan untuk memilih..
Apa kamu pikir aku mampu?

Kamu menahan rasa perih demi mencintaiku, dan berusaha meredamkan perihku tanpa peduli akan pedih hatimu sendiri..
Kamu mengatakan semua akan baik-baik saja,
Yakinkah kamu?
Sedangkan kamu sendiri mencintaiku dengan hati yang teriris-iris, yg jika bisa dilihat, lukanya sudah penuh & tak menyisakan ruang..

Apa kamu pikir aku mampu..?
Atau mungkin, pertanyaan yang benar, apa kita mampu.

0 komentar:

Post a Comment